Gundah gulana .
seperti kupu yang mahu bertukar menjadi sang ramarama .
Bunyi kipas yang memperbelai setiap ikal rambut aku .
Berputar menjadi , satu tiupan yang sayu .
Disaat tangan menulis , mata melihat .
Dan mulut terkaku .
memperlihat otak yang ligat berfikir .
Selangkah nafas hembusan yang satu persatu aku lepaskan
Kertas yang suci putihnya aku ratap .
sambil sedunya aku tahan sudah tidak terdaya .
Sayup kedengaran dari corong sebuah kotak usang yang berbunyi
Lagulaguan yang hanyut jika diselami dengan jiwa yang kosong .
Dalam malam yang sungguh penuh keasyikan .
Jangan dimimpi untuk teruskan membaca .
yang hanya menyakitkan hati .
Bingkas menyapu airmata yang cucuran jatuh hanya menghabiskan sisasisa
Kepenatan .
Berhempas pulas mengoyakkan . walhal , itu tidak perlu .
Parah jika hanya sebegini rupa .
Lamunan yang panjang dan kaku di terdampar di ruang kamar .
Sambil bermonolog dalaman dalam hati .
dan akhirnya tertandus dengan kepenatan yang ditambah dengan kekesalan .
No comments:
Post a Comment