16 June 2011

selamat jiwa mati .


mula berfikir nanti . 
jika bahasa tidak digunakan mati ,
hidup yang berkelana tentu sunyi .
selamat jiwa yang mati .
temukan roh pada jasad badan ini 
pada jiwa yang hampir mati .
sebelum ajal menemui ,
pastikah amal kau berpinarpinar bintangnya .
seperti dirait oleh cikgucikgu tadika aku dahulu . 
yang semua nya ditanda dengan baik dan comel 
yang semuanya dikala dengan penuh kesungguhan 
walau comot dikasi juga A+
yang semuanya diilhamkan dari satu kepala .
bentangkan satu kertas kajang .
untuk coretkan sebuah kenangan sebelum jiwa betubetul mati
bukan berkering hati .
abah kata jauh kan diri dari budak kamera 
abah kata jauhkan diri dari budak raksasa mekap
asal diri dapat dijaga 
itu sudah cukup .
katanya .
selamat jiwa mati 
atau selamatkan jiwa yang akan mati .
mati itu selamanya 
hidup itu sementara
apa yang kekal ?
apa yang ada?
ada apa yang ada ?
pening kepala kepada peminat yang membaca bukan ?
abaikan .
teruskan dahulu .
serangkap pantun pun aku tak boleh habiskan 
bagaimana untuk aku mewasiatkan satu benda yang akan mati 
atau satu benda itu masihkah lagi relevan?
tabloid kah itu?
jiwa yang mati itu tidak kolot .
jiwa yang mati itu memang keras
dan apabila sudah tenat 
lelah tertiarap sendu sampai habis baru ternganga .
separuh gila terbayang nanti 
separuh nyawa mengharap mati
yang akhirnya tuhan memberi satu 
pemgakuan tidak boleh mati dahulu
tidak ada jiwa yang mati 
yang mungkin ada jiwa memang mati .
tapi hati tidak mungkin dan mustahil kerana 
hati dan jiwa itu sama disisikan 
berpelukan dalam satu perkataan 
jika bahasa itulah yang dicari
jiwa tidak pergi .
dan mula akan disanjungi 
hatta , selamat jiwa mati itu sukar dirai .



p/s : mintak maaf . karangan aku ini tak bagus mana . i'm      
      sorry

No comments: